Hama Keongmas serang petani selogiri
Kitabsolo-Wonogiri (Espos)–Petani di sejumlah desa di Kecamatan Selogiri mengaku kewalahan mengatasi serangan keongmas yang selalu merebak ketika musim tanam dimulai.
Pemilik sawah harus melakukan penyulaman bibit guna mengganti tanaman yang mati.
Salah seorang petani, Paimin, 56, menyebutkan hama keongmas merebak sejak tiga tahun terakhir dan semakin bertambah setiap tahun di Selogiri.
Meski hanya menyerang tanaman padi yang masih muda, hal itu membuat petani sangat kerepotan karena perkembangbiakannya sulit dikendalikan.
“Kalau sabar dan telaten ya dipunguti satu per satu. Tetapi mereka yang tidak sabar ya dibiarkan. Jika sudah diserang petani harus ganti bibit tanaman yang mati,” ujarnya saat ditemui Espos di sela-sela kesibukannya menyulam bibit padi yang mati dengan yang baru, Selasa (21/12) siang.
Paimin mengatakan tanaman rentan terhadap serangan hama keongmas jika masih berusia kurang dari dua bulan. Setelah itu hama tersebut tidak banyak berpengaruh karena batang tanaman padi yang mulai mengeras.
Dia juga menjelaskan populasi keongmas kian sulit dikendalikan karena tiap satu ekor induk mampu menghasilkan telur dan menetaskan antara 50 – 75 ekor hama baru.
try
Comments
Post a Comment