RI Siap perang lawan Malaysia

JAKARTA -Konflik senjata kemungkinan tak dapat dihindari jika kedua negara bertetangga, Indonesia dan Malaysia, gagal menempuh cara diplomasi. Karena itu, TNI Angkatan Darat (AD) siap memberangkatkan seluruh jajaran ke perbatasan Ambalat yang diklaim negeri jiran tersebut.

''Kami harus siap menghadapi semua kemungkinan, termasuk penempatan pasukan di Ambalat,'' ujar Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letnan Jenderal Joko Santoso usai upacara peringatan HUT Kostrad, Selasa kemarin.

Dalam waktu dekat ini, menurutnya, TNI AD akan mempersiapkan seluruh kekuatan untuk diproyeksikan sewaktu-waktu ke Ambalat. ''Eksistensi negara dipertaruhkan di sana, kami harus siap," ujarnya lagi.

Namun dia menyatakan, hingga saat ini belum ada pasukan TNI AD yang diberangkatkan ke Ambalat. ''Kami masih tunggu bagaimana keputusan politik Presiden. Kami menghormati hal itu.''

Menurut dia, pasukan Kostrad dan satuan-satuan TNI AD lainnya dalam posisi siap diberangkatkan ke Ambalat untuk mempertahankan kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

''Kostrad dan satuan-satuan lainnya telah mempersiapkan diri untuk diproyeksikan ke perbatasan Indonesia-Malaysia.''

Bagi TNI AD, kata dia, kedaulatan negara adalah harga mati dan tidak ada kompromi bagi siapa pun yang mengganggu NKRI. ''Perkembangan situasi yang terjadi Indonesia-Malaysia merupakan upaya dari negara tetangga untuk mengusik kedaulatan NKRI. Itu tidak boleh terjadi. Kita harus menghadapi dengan tegas.''

Senjata Roket

Dari Surabaya dilaporkan sebanyak satu batalyon atau sekitar 700 personel pasukan baret ungu ini siap diterjunkan ke Ambalat jika Panglima TNI memerintahkan.

''Ibarat kita sekarang stand by dan on call. Satu batalyon sudah kita siapkan dan sewaktu-waktu dibutuhkan dan ada perintah, ya kita berangkat danbergabung dengan pasukan lainnya,'' tegas Danpasmar Brigjen Baharudin.

Kemarin di Bumi Marinir Karangpilang Surabaya dilangsungkan apel organik kesatuan khusus TNI-AL ini. Inspektur upacaranya Brigjen Baharudin.

Sebelumnya, satu kompi pasukan marinir juga telah diberangkatkan ke Nunukan dan Pulau Sebatik, dua pulau yang berdekatan dengan Pulau Ambalat yang diklaim Pemerintah Malaysia. Tugas satu kompi pasukan marinir tersebut untuk membantu pengamanan di kawasan yang sedang panas tersebut. ''Dan tambahan satu batalyon marinir telah kita siapkan untuk tugas ke sana.''

Satu batalyon pasukan marinir yang dipersiapkan ke Ambalat berasal dari Yonif 1 Marinir. Mereka dilengkapi berbagai macam persenjataan mutakhir, termasuk roket RM-70 yang baru dibeli TNI-AL dari Chekoslovakia. Roket jenis ini telah diuji coba kemampuannya di Puslatpur Marinir Asembagus, Kabupaten Situbondo, beberapa waktu lalu. Jangkauan jarak tembak senjata roket ini 20 kilometer dengan kemampuan daya rusak pada radius 2 kilometer dan sekali tembak mampu memuntahkan 40 peluru. Roket RM-70 ini juga bisa dimanfaatkan dalam pertempuran laut.

Selain roket, juga dilengkapi dengan persenjataan artileri, yakni howitzer-105 dan howitzer-122. Meski secara organik pasukan tersebut berasal dari Yonif 1, namun mereka didukung resimen artileri dan pasukan elite marinir.

Hingga kini Mako Armatim telah memberangkatkan 5 kapal perang ke sana. Di samping itu, 167 kapal perang lainnya juga disiagakan untuk ditugaskan ke sana sewaktu-waktu. Kapal perang TNI-AL juga didukung dua pesawat terbang pengintai jenis nomad.

Demo Marak

Untuk mendukung kedaulatan NKRI, DPD KNPI Yogyakarta menyerukan agar dilakukan mobilisasi umum kepada segenap rakyat Indonesia untuk melawan Malaysia. Mobilisasi umum itu dilakukan dengan mengirimkan para pemuda yang telah dilatih untuk membantu TNI di kawasan Ambalat. Sejumlah spanduk provokatif ajakan berkonfrontasi dengan Malaysia mulai bermunculan.

Spanduk dari kain putih dengan panjang sekitar 8 meter itu di antaranya terbentang di daerah Jl Magelang Km 15 Kecamatan Tempel Sleman. Spanduk itu bertuliskan "Ayo Ganyang Malaysia".

Setelah di Makassar dan Jakarta, bendera Malaysia juga dibakar oleh para demonstran di Surabaya. Sebelum dibakar, bendera itu diinjak-injak terlebih dulu. Aksi pembakaran digelar di halaman patung Gubernur Suryo, Surabaya. Aksi ini dilakukan sekitar 10 mahasiswa dari Front Aksi Mahasiswa Surabaya.

Di Jakarta aksi dorong-mendorong antara sekelompok massa dan aparat keamanan mewarnai demonstrasi di depan pintu gerbang Kedubes Malaysia Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Sekelompok massa yang terdiri atas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Pemuda Panca Marga DKI Jakarta, Gerakan Ketahanan Betawi Indonesia, serta Front Penegak Demokrasi tiba pukul 13.20 WIB. Mereka datang menumpang 8 bus Metro Mini, beberapa puluh motor, dan beberapa mobil pribadi.

Aksi menegangkan ini dipicu ketika sedikitnya 100 demonstran memaksa untuk merangsek masuk ke dalam kantor kedubes. Tetapi mereka diadang oleh sekitar 42 personel dari Polsek dan Polres Jakarta Selatan. (di,G14, bu,nas-33t)

Comments

Popular posts from this blog

jenazah Syaifudin-Syahrir diambil

Malaysia takut dengan RI

Tukang Pijat Bunuh Kopassus karena Kesal