Sang puteri lepas jilbab dah ijin pemda


SETIAP Putri Indonesia tampil di ajang Miss Universe, setiap itu pula muncul pro kontra soal pakaian renang yang dikenakan wakil Indonesia pada sesi pemotretan. Tapi cerita kali ini bukan soal pakaian renang, melainkan jilbab.

Adalah Qori Sandioriva yang membuat cerita. Jumat (9/10) malam, perempuan 18 tahun asal Nanggroe Aceh Darussalam itu ditahbiskan sebagai Putri Indonesia 2009. Malam itu, Qori tampil tanpa jilbab.

"Saya menanggalkan jilbab saya dengan izin dari Pemda Aceh. Semoga keputusan saya bisa diterima. Selain itu, karena rambut adalah suatu keindahan dan saya bangga dengan keindahan," ujar Qori dari atas panggung Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah.

Jawaban Qori itu disampaikan ketika presenter Charles Bonar Sirait bertanya, mengapa tidak berjilbab. Padahal sejak 2003, kontestan NAD selalu mengenakan jilbab.

Tapi anehnya, dalam jumpa pers, Qori menarik ucapannya di atas panggung itu. Saat sejumlah wartawan bertanya soal komentar Qori tentang jilbab, mahasiswi Sastra Perancis, Universitas Indonesia itu mengatakan.
"Saya sebenarnya memang dari awal tidak mengenakan jilbab."

Ibunda Qori, Hj Fariyawati menambahkan, masalah jilbab adalah panggilan dari hati, dan putri keduanya itu belum siap mengenakan kerudung. "Dalam sejarah Aceh, Cut Nyak Dien saja tidak memakai jilbab. Jilbab adalah budaya untuk masyarakat Aceh," tegas sang bunda membela putrinya.

Ulama di Serambi Makkah pun mengambil sikap, menolak Qori sebagai wakil NAD di Putri Indonesia 2009. Ulama Aceh menyebut, Qori tidak mencerminkan putri dari daerah yang menerapkan syariat Islam.

"Qori bukan cerminan putri Aceh. Untuk itu, ia tidak berhak mengatasnamakan rakyat Aceh. Ini sangat kita sesalkan," kata Sekretaris Ulama Dayah Aceh, Tengku Faisal Aly di Banda Aceh, kemarin.

Tengku Faisal menyatakan, sebenarnya Qori tidak mewakili Aceh, karena di daerah ini belum pernah ada pemilihan Putri Indonesia.

Dikatakannya, ulama Aceh tidak apriori dengan Putri Indonesia dari Aceh. Kegiatan itu boleh-boleh saja sejauh tidak menghilangkan jati diri sebagai putra daerah yang memiliki budaya Islam kuat.

"Qori boleh saja mengikuti pemilihan Putri Indonesia, itu hak dia. Tapi untuk menobatkan diri sebagai putri Aceh tidak bisa, karena dia tidak bisa menjaga sifat-sifat budaya Aceh yang Islami," ujarnya.

Qori pernah membintangi beberapa judul sinetron dan FTV. "Qori pernah kontrak dengan Multivision membintangi sinetron. Dia juga pernah ikut audisi Ketika Cinta Bertasbih bersama Alice Norin," ungkap sang bunda.

Untuk tampil sebagai Putri Indonesia 2009, Qori mampu menyisihkan 37 finalis. Dua finalis yang menjadi pesaing beratnya, finalis asal Sumatra Barat, Zukhriatul Hafizah (runner up I) dan Isti Ayu Pratiwi, finalis asal Maluku Utara, runner up II.

(kpl/vvn/dtk)

Comments

  1. saya memang bukan warga Aceh, namun mendengar konfirmasi Qori tentang masalah jilbab,,sungguh terkesan munafik ditelinga saya,,

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

jenazah Syaifudin-Syahrir diambil

Malaysia takut dengan RI

Tukang Pijat Bunuh Kopassus karena Kesal