Warga Jetiskarangpung tolak pemakaman teroris


Kalijambe (Espos) Setelah beberapa hari rumor beredar, sejumlah warga di Jetiskarangpung, Kalijambe menyatakan menolak daerahnya dijadikan lokasi pemakaman teroris. Hal itu dilontarkan untuk mengantisipasi adanya pengalihan lokasi pemakaman sejumlah orang yang tersangkut kasus terorisme.


Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, sejumlah pemuda di Jetiskarangpung memasang spanduk bertuliskan penolakan pemakaman teroris di permakaman umum setempat. Pemasangan sebuah spanduk bertuliskan warga tolak pemakaman teroris di Jetiskarangpung, Kalijambe dipasang mulai Jumat (25/9) pukul 14.00 WIB. Diduga aksi yang dilakukan sejumlah warga tersebut disebabkan munculnya isu yang beredar kalau di Jetiskarangpung akan dijadikan sebagai lokasi pemakaman sejumlah teroris yang sudah tewas.
“Saat saya menggembala kambing di areal sawah ini (lokasi sawah berjarak kurang lebih 20 meter dari TPU Jetiskarangpung-red), sebanyak lima orang memasang spanduk bertuliskan penolakan pemakaman teroris. Hanya, saya kurang melihat secara pasti siapa orang-orang itu,” jelas warga setempat, Bisri, 66, saat ditemui Espos di Kalijambe, Jumat.
Pengawasan
Terpisah, Kepala Desa Jetiskarangpung, Supardi membenarkan adanya sikap penolakan secara tegas terkait pemakaman teroris. Sikap penolakan sebenarnya sudah dilakukan sejak Selasa (22/9) lalu. Setelah dilakukan pembahasan di antara warga setempat, akhirnya disetujui pemasangan spanduk di kompleks TPU.
“Hal itu murni keinginan warga. Sebagai Pemdes di Jetiskarangpung, kami harus menampung dan mengakomodasi aspirasi warga tersebut. Soal rencana pemasangan spanduk, memang sudah memberitahukan ke Pemdes,” jelasnya.
Saat disinggung tentang alasan utama yang menyebabkan munculnya penolakan pemakaman teroris, Supardi mengatakan orang yang akan dikubur bukan merupakan warga asli Jetiskarangpung. Guna menciptakan suasana yang kondusif, sejauh ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Muspika Kalijambe. “Alasannya hanya itu (bukan warga asli red). Tidak ada yang lainnya,” ujarnya.
Kapolsek Kalijambe, AKP Wawan Purwanto mewakili Kapolres Sragen, AKBP Jawari mengaku sudah mendengar informasi pemasangan spanduk tersebut. Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan pengawasan di daerahnya.
Berdasarkan data, lokasi permakaman di Jetiskarangpung pernah menampung jasad Air Setyawan dan Eko Joko Sarjono yang tewas dalam penggerebekan Densus 88 di Jati Asih Bekasi. - Oleh : pso

Comments

Popular posts from this blog

Pelajar Sragen pesta seks digrebeg warga

Tukang Pijat Bunuh Kopassus karena Kesal

Sat-81 Gultor siap buru Noordin M