Awas..!!! Noordin baru


Sejumlah bukti ditemukan polisi saat Noordin M Top dibekuk di sebuah rumah di Solo. Salah satunya berupa dokumen yang menunjukkan ada jaringan teroris lain selain Noordin.


”Ya, ada sesuatu yang prinsipal. Saya tidak akan berikan dulu karena ada dokumen-dokumen yang saya dapat dan tentunya akan kami lihat,” kata Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri seusai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (18/9).
Kapolri menegaskan polisi akan melakukan pengembangan terhadap data atau dokumen temuan. Misalnya, mengenai jaringan lain di samping Noordin.
”Mengenai nanti pengembangan, ada link-link lain, di wilayah lain. Itu yang penting.” Setelah Noordin M Top tewas ditembak Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, bukan berarti tugas Polri memburu para tokoh terkait jaringan teroris berakhir. Masih ada tokoh lain yang sampai saat ini belum tertangkap, salah satunya Para Wijayanto, yang juga masuk daftar pencarian orang (DPO) Polri. Sejak dilakukan penggerebekan di rumahnya di Kudus, Jawa Tengah oleh Densus 88 pada 2004, Para Wijayanto melarikan diri dan tidak diketahui lagi keberadaannya hingga kini.
Selain Para, ada nama Syaifudin Zuhri yang disebut-sebut bakal menjadi the next gembong teroris. ”Sangat mungkin Syaifudin, dia bisa mempengaruhi orang, merekrut,” kata mantan pemimpin Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abbas.
Di bagian lain, proses identifikasi terhadap jenazah Noordin M Top sudah dirampungkan. Namun, jenazah pria yang menjadi buronan selama sembilan tahun itu belum akan diterbangkan ke negeri asalnya, Malaysia.
”Tidak terlalu cepat dulu. Dengan Dubes, kami sudah koordinasi, juga dengan Deplu. Nunggu warning dari kami, keluarga jangan mengambil sekarang. Pengambilan (jenazah-red) nanti. Ada yang harus saya pertimbangkan dulu,” kata Kapolri.
Rencananya, keluarga Noordin dari Johor akan terbang ke Jakarta untuk mengambil jenazah. Jenazah Noordin selanjutnya akan dimakamkan tanah kelahirannya di Johor, Malaysia. Namun, keluarga Noordin akan menunggu hasil pemeriksaan tes DNA dan izin dari Polri. ”Setelah dapat itu (izin) kami akan bawa pulang jenazah Noordin,” kata juru bicara keluarga Noordin, Datuk Badaruddin, Jumat.
Kapolri kemarin sempat menyebut tes DNA jenazah Noordin sudah tuntas, hasilnya semua 100%. Dia menegaskan tidak ada keraguan jenazah Noordin. Terpisah, Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Sukanto, Brigjen Pol Dr M Aidy Rawas, menyatakan hasil tes DNA terhadap jenazah Noordin akan diumumkan Kapolri Sabtu (19/9).
Namun untuk lebih memastikan, menunggu Sabtu dari hasil tes DNA yang dilakukan Pusdokkes RS Polri. ”Saya rasa Sabtu besok (hari ini-red) hasil tes DNA akan dilaporkan ke Kabid Humas Polri dan Kapolri,” ujar Aidy Rawas.
Dari Solo dilaporkan pihak keluarga Susilo alias Adib, 24, yang tewas bersama Noordin Top dalam penggerebekan di Kepuhsari RT 3/RW XI, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo saat ini menunggu hasil tes DNA yang dilakukan polisi.
Menurut anggota Tim Pengacara Muslim (TPM) Budi Kuswanto SH, kedua orangtua Susilo sudah diambil sampel darahnya oleh tim Dokkes Polwil Surakarta. Sementara itu, setelah Mabes Polri mengizinkan pihak keluarga mengambil jenazah, almarhum Bagus Budi Pranoto alias Urwah rencananya dimakamkan di tanah kelahirannya di Kudus. Sedangkan jenazah Susilo akan dimakamkan di Pajang, Solo.
Kepada Espos, Totok Indarto, 36, warga Kepuhsari yang rumahnya dikontrak Susilo, berharap rumah itu diperbaiki polisi. ”Harapannya sih dapat ganti perbaikan. Kabar di televisi katanya Mabes Polri akan mengganti.” Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo belum memastikan soal pengganti kerusakan rumah Totok. ”Nanti dilihat dulu. Ini kan belum selesai.”
Ada temuan menarik di balik sosok Susilo. Anak-anak di kampung itu biasa mendatangi rumah Susilo untuk mengaji tiap Senin-Kamis sore. “Yang ikut mengaji ada sekitar 18 orang,” ujar Andika Bayu Pamungkas, 12. Ternyata tidak hanya doa dan tuntunan salat yang mereka dapatkan. Ada di antara murid yang mendapat pelajaran ilmu beladiri. Kepada Andika dan kawan-kawan, Susilo mewanti-wanti agar tidak memberitahu siapapun perihal latihan beladiri itu. ”Ndak boleh memberi tahu siapapun. Jadi hanya kami berempat yang tahu,” cerita Yofi. Mereka baru memberitahu orangtua masing-masing pascapenggerebekan.



Tersangka kasus terorisme yang belum tertangkap

* Para Wijayanto, masuk DPO Polri, alamat terakhir di Blok D No 210 Perumahan Muria Indah, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sejak 2004 tidak diketahui keberadaannya. Para Wijayanto salah satu orang yang disegani Noordin M Top. Dia senior Noordin saat pelatihan di Moro, Filipina. Para juga diduga kuat orang yang membujuk Noordin agar mau masuk ke Indonesia.
* Syaifudin Zuhri alias Syaifudin Djaelani alias Ustad Udin, masuk DPO Polri, disebut-sebut bakal menjadi the next Noordin M Top. Belum sekualitas Noordin, tapi Syaefudin Zuhri cukup cakap memimpin gerakan.
* Dul Matin, masuk DPO Polri, mampu merekrut orang dan merakit bom.
* Umar Patek, masuk DPO Polri, mampu merekrut orang dan merakit bom.
* Upik Lawanga, masuk DPO Polri, mampu merekrut orang dan merakit bom.

10 Fakta tentang Noordin M Top

1 Noordin, lahir 11 Agustus 1968, warga negara Malaysia yang menyelundup masuk ke Indonesia melalui Riau pada awal 2002. Sebelum ke Indonesia, sejak 1995 Noordin terlebih dahulu aktif di Pondok Pesantren (Ponpes) Luqmanul Hakiem yang berafiliasi pada jaringan Jemaah Islamiyah. Di Ponpes itu Noordin sempat dipercaya menjabat kepala sekolah.

2. Selain ahli merakit bom, jebolan Universiti Teknologi Malaysia ini juga punya reputasi dalam merekrut “calon pengantin” atau pelaku bom bunuh diri.

3. Noordin dipercaya bertanggung jawab atas empat bom bunuh diri di Indonesia, yakni bom JW Marriott 2003, bom Kedutaan Besar Australia pada 2004, tiga restoran padat warga asing di Denpasar, Bali pada 2005, serta bom Mega Kuningan pada 2009. Sebanyak lebih dari 200 orang tewas. Angka itu terdiri dari korban lokal maupun warga asing.

4. Saat pergi dari Malaysia, Noordin meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Selama buron di Indonesia, Noordin setidaknya telah menikahi dua warga Indonesia, masing-masing Munfiatun pada Mei 2004 dan Arina Rahmah pada September 2005.

5. Noordin dikenal sebagai gembong teroris yang licin bak belut. Pria kelahiran Johor ini setidaknya telah empat kali lolos dalam penyergapan oleh Densus 88. Pertama pada November 2005 di Kota Batu, Jawa Timur. Pada penyergapan ini, Dr Azahari tewas tertembak. Kedua, penyergapan di Wonosobo pada April 2006. Ketiga, penyergapan di Palembang pada Juli 2008. Terakhir, di Bekasi pada Agustus 2009.

6. Noordin bersama kelompoknya diyakini pernah merencanakan penyerangan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pertengahan Agustus 2009. Hal ini terkait dengan penemuan sekitar 0,5 ton bahan peledak di Perumahan Puri Nusa Phala, Bekasi.

7. Kemampuan Noordin dalam merekrut dan merencanakan pengeboman diyakini telah terwariskan ke pengikutnya. Hal ini terbukti dengan keberadaan Ustad Syaifudin Zuhri bin Djaelani Irsyad. Syaifudin Zuhri berhasil merekrut Ibrohim alias Boim dalam perencanaan peledakan bom Mega Kuningan. Mabes Polri mengungkapkan Boim memegang peranan dominan dalam perencanaan bom Mega Kuningan, di antaranya melakukan survei dan menyelundupkan bom ke hotel melalui akses masuk karyawan.

8. Selama buron, Noordin lebih banyak menghabiskan waktu di berbagai pelosok kota di Jawa, mulai dari Bandung, Cilacap, Solo, Surabaya hingga Blitar. Noordin juga diyakini tidak pernah singgah di tempat yang pernah ditinggalinya.

9. Mabes Polri pernah “menghargai kepala” Noordin Rp 1 miliar.

10. Noordin tewas dalam penyergapan di Jebres, Solo pada 16 September 2009. Dia tewas bersama Susilo alias Adib, Bagus Budi Pranoto alias Urwah dan Ario Sudarso alias Aji. Dua nama terakhir masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Mabes Polri. - Oleh : dni/Ant/dtc

Comments

Popular posts from this blog

jenazah Syaifudin-Syahrir diambil

Malaysia takut dengan RI

Tukang Pijat Bunuh Kopassus karena Kesal