kecewa ortu air dan eko pulang

Solo-Agus Purwanto, ayah Air Setiyawan, dan Slamet Widodo, ayah Eko Joko Sarjono, memilih kembali ke Solo, Jawa Tengah, karena belum diperkenankan melihat dan membawa jasad orang yang diperkirakan anak mereka. Dengan mengendarai sebuah mobil, mereka tiba di rumah Agus Purwanto di Kampung Brengosan Solo pada Selasa (11/08) dinihari.

Dua orang yang disebut polisi bernama Air Setiyawan, 28 tahun, dan Eko Joko Sarjono, 21 tahun, tewas ditembak Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror saat penggerebekan jaringan teroris di kompleks Puri Nusaphala, Bekasi, Jawa Barat, Jumat lalu. Dalam penggerebekan tersebut, ditemukan bahan peledak seberat 500 kilogram. Mereka diduga sebagai orang dekat buronan Noor Din M. Top.

“Yang jelas kami sangat kecewa,” kata Slamet Widodo ketika ditanya. Dirinya berharap kedatangannya di Jakarta pada Minggu (9/8) kemarin bisa mendapatkan kepastian mengenai jasad yang diduga anaknya tersebut.

Slamet yakin akan bisa langsung mengenali jika jasad tersebut memang anaknya. “Apalagi menurut informasi, jenazahnya tidak rusak,” kata Slamet. Padahal, dirinya juga telah membawa salah satu ijazah sekolah Eko di mana di dalamnya terdapat sidik jari Eko. “Mestinya kan bisa dicocokkan,” kata dia.

Dirinya mengaku telah diambil sample liurnya guna melakukan pencocokan DNA. Pengambilan sample tersebut dilakukan ketika berada di Jakarta. Sedangkan untuk keluarga Air Setiawan, pengambilan sample darah telah dilakukan sejak Sabtu (08/09) lalu. “Yang diambil sample darah ibu serta istri air,” kata Agus Purwanto, ayah Air Setiawan. Darahnya sendiri tidak diambil sebagai sample, mengingat Agus bukan merupakan ayah kandung.

Agus Purwanto juga merasa kecewa kedatangannya ke Jakarta tidak membawa hasil. “Harus menunggu tiga hingga lima hari untuk hasil tes DNA,” kata dia. Padahal dirinya ingin segera mendapatkan kepastian agar jenazah bisa segera dibawa pulang untuk dimakamkan.

AHMAD RAFIQ

Comments

Popular posts from this blog

Pelajar Sragen pesta seks digrebeg warga

Tukang Pijat Bunuh Kopassus karena Kesal

Sat-81 Gultor siap buru Noordin M