Jibril Ditangkap, Arrahmah.com Jadi Sasaran
JAKARTA - Mabes Polri mengakui telah menangkap dan memeriksa Muhammad Jibril. Saat ini pemilik situs berita arrahmah.com sedang diperiksa oleh Polri. "Dia ditangkap tadi sebelum pukul 16.00 WIB," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna kepada detikcom, Selasa malam (25/8/2009).
Menurut Nanan, saat ini M Jibril telah menjalani pemeriksaan. Namun Nanan merahasiakan detilnya. "Untuk sementara kaitannya dia terlibat terhadap kelompok yang membom JW Marriott dan Ritz-Carlton," jelas jenderal bintang dua ini. Sebelumnya Mabes Polri merilis bahwa Jibril masuk dalam DPO karena diduga menjadi perantara aliran dana dari luar negeri ke Indonesia untuk dipakai dalam aksi ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton.Geledah Kantor Arrahmah
Sementara itu, Kantor Arrahmah di Bintaro, Jakarta Selatan, digeledah kepolisian, sejumlah buku dan VCD disita. Hal ini diduga terkait penangkapan bos Arrahmah, Mohamad Jibril oleh polisi. "Saya sedang di kantor mau pulang, tiba-tiba ada aparat datang ingin menggeledah. Karena ada surat resmi dan kita tidak ada masalah jadi kita silakan saja," ujar Pemimpin Redaksi Arrahmah Mohammad Fachri saat dihubungi detikcom, Rabu (26/8).
Dikatakan Fahri, penggeledahan berlangsung selama 2 jam. Pukul 21.00 WIB, Selasa (25/8), sekitar 30an aparat mendatangi kantor Arramah yang terdiri dari dua lantai ini. Setelah menunjukkan surat resmi, mereka memasang garis polisi dan kemudian memulai pengeledahan di beberapa ruangan. "Ada surat berita acara, ada juga beberapa buku dan VCD yang kita jual yang ikut dibawa. Jumlahnya tidak banyak, hanya sampel-sampel. Selain itu, aparat juga menyita sebuah laptop dan 4 buah CPU untuk diperiksa lebih lanjut," jelas dia.
Fahri mengatakan polisi menggeledah kantor redaksi Arrahmah, ruang tamu, dan ruangan lainnya. Setelah selesai pukul 23.00 WIB, garis polisi yang tadinya dipasang mengelilingi kantor pun dilepas. Penggeledahan berjalan tenang, tidak ada cekcok. Fahri mengatakan pihaknya menginginkan barang-barang yang dibawa segera dikembalikan. "Karena kita gunakan untuk bekerja. Polisi mengatakan setelah selesai secepatnya akan dikembalikan," tuturnya.
Protes
Redaksi Arrahmah.com memprotes penetapan daftar pencarian orang (DPO) dan penculikan terhadap pimpinan dan pemilik Arrahmah.com, Muhammad Jibriel Abdulrahman. Situs berita muslim ini menilai polisi telah memerangi umat Islam. "Ini memperjelas bahwa perang melawan terorisme sejatinya adalah perang memerangi Islam dan kaum Muslimin," tulis Pemimpin Redaksi Arrahmah Muhammad Fachri dalam keterangan yang dikirim ke redaksi detik.com, Selasa (25/8).
Redaksi Arrahmah.com juga memprotes Polri yang menetapkan dan menangkap Mohamad Jibril sebagai salah satu pelaku peledakkan bom Ritz-Carlton dan JW Marriott. Mereka yakin polisi menangkap Jibril karena dakwahnya di bidang media bukan karena terlibat terorisme. Selain mengelola situs arrahmah.com, Jibril juga aktif menyuarakan dakwah lewat facebook dan percetakan Ar Rahmah Media. "Ar Rahmah Media sangat dikenal sebagai situs berita dunia Islam dan jihad dunia. Situs ini tentu saja sering membuat gerah musuh-musuh Islam," tulis Pemred Arrahmah.com, M Fachri dalam keterangan yang dikirim ke redaksi detik.com, Selasa (25/8) malam.
Fachri menilai sangat disayangkan jika kaum Muslimin kembali diperangi dengan jargon memerangi terorisme. Padahal perang melawan terorisme ini adalah arahan Amerika untuk membungkam kebangkitan Islam di seluruh negeri. "Begitu juga dengan syariat jihad, diperangi, seolah-olah siapapun yang berbicara jihad dan menyuarakan jihad adalah teroris yang harus diperangi," tandasnya.
Perangi Ummat Islam
Selain pendiri situs Arrahmah.com, Mohamad Jibril Abdul Rahman juga pendiri sebuah majalah bernama Jihadmagz. Dalam struktur redaksi yang tertera di majalah dwi bulanan itu, Mohamad Jibril menjabat sebagai executive director dan founder. Majalah penuh warna berisi mengenai berita-berita dunia Islam setebal 150 halaman ini bermarkas di River Park, GH 5 No 4, Sektor 8, Bintaro, Tangerang.
Jihadmagz yang masuk dalam Arrahmah Media Group juga memiliki versi online yakni www.jihadmagz.com. Majalah yang dibanderol seharga Rp 45.000 ini memiliki koresponden diantaranya di Iraq, Afghanistan, Somalia dan London. Beberapa rubrik yang disajikan diantaranya Biografi Ulama Mujahid, Literatur Islam dan Wawancara Eksklusif para tokoh jihad seperti Imam Samudera, Syekh Abu Mansur Al Amriky dan Hamza Walker Lindh.
Dalam salah satu rubrik di majalah tersebut, Mohamad Jibril membuat sebuah tulisan berjudul I'daadul Jihad Fie Sabilillah (persiapan jihad di jalan Allah). Berikut salah satu kutipan dalam tulisan Mohamad Jibril yang tertulis sebanyak empat halaman ini. "Namun demi untuk mendapatkan kemenangan, Islam lebih dulu mempersiapkan kekuatan dan perlengkapan berperang yang realistis, yang mampu disediakan oleh kaum muslimin. Islam tidak pernah berkhayal mengharapkan kemenangan itu kecuali setelah ia menjadikan bumi tempat mereka berpijak benar-benar teguh dan kokoh. Usaha mengadakan persiapan semaksimal kemampuan merupakan suatu kewajiban yang bergandengan dengan kewajiban berjihad,"
Majalah yang didapatkan oleh detikcom, Selasa (26/8) ini adalah edisi ekslusif berjudul Road To 911, Hancurnya Sebuah Tirani, Volume 01 Edisi 03 Tahun 2008. Hingga tulisan ini dibuat, telepon redaksi yang tertera dalam majalah yang memiliki tagline always making the world better ini tidak dapat dihubungi.
Fachri menyayangkan aparat yang main tangkap dan main culik pada orang yang menyuarakan Islam. Menurut Fachri, Jibriel siang hari baru saja dijadikan DPO oleh Polri, sore harinya ‘diculik’ orang tak dikenal dan diperlakukan dengan kasar. Hingga kini keluarga Jibriel dan redaksi Arrahman masih belum mengetahui keberadaan Jibriel. Pertemuan ayah Jibriel, Abu Jibriel dengan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Sukarna di Mabes Polri tidak membuahkan hasil. "Irjen Nanan Sukarna tidak mengetahui siapa yang 'menculik' Jibriel. Namun Nanan berjanji akan mencari tahu segera," jelas Abu Jibriel.(detik.com)
Menurut Nanan, saat ini M Jibril telah menjalani pemeriksaan. Namun Nanan merahasiakan detilnya. "Untuk sementara kaitannya dia terlibat terhadap kelompok yang membom JW Marriott dan Ritz-Carlton," jelas jenderal bintang dua ini. Sebelumnya Mabes Polri merilis bahwa Jibril masuk dalam DPO karena diduga menjadi perantara aliran dana dari luar negeri ke Indonesia untuk dipakai dalam aksi ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton.Geledah Kantor Arrahmah
Sementara itu, Kantor Arrahmah di Bintaro, Jakarta Selatan, digeledah kepolisian, sejumlah buku dan VCD disita. Hal ini diduga terkait penangkapan bos Arrahmah, Mohamad Jibril oleh polisi. "Saya sedang di kantor mau pulang, tiba-tiba ada aparat datang ingin menggeledah. Karena ada surat resmi dan kita tidak ada masalah jadi kita silakan saja," ujar Pemimpin Redaksi Arrahmah Mohammad Fachri saat dihubungi detikcom, Rabu (26/8).
Dikatakan Fahri, penggeledahan berlangsung selama 2 jam. Pukul 21.00 WIB, Selasa (25/8), sekitar 30an aparat mendatangi kantor Arramah yang terdiri dari dua lantai ini. Setelah menunjukkan surat resmi, mereka memasang garis polisi dan kemudian memulai pengeledahan di beberapa ruangan. "Ada surat berita acara, ada juga beberapa buku dan VCD yang kita jual yang ikut dibawa. Jumlahnya tidak banyak, hanya sampel-sampel. Selain itu, aparat juga menyita sebuah laptop dan 4 buah CPU untuk diperiksa lebih lanjut," jelas dia.
Fahri mengatakan polisi menggeledah kantor redaksi Arrahmah, ruang tamu, dan ruangan lainnya. Setelah selesai pukul 23.00 WIB, garis polisi yang tadinya dipasang mengelilingi kantor pun dilepas. Penggeledahan berjalan tenang, tidak ada cekcok. Fahri mengatakan pihaknya menginginkan barang-barang yang dibawa segera dikembalikan. "Karena kita gunakan untuk bekerja. Polisi mengatakan setelah selesai secepatnya akan dikembalikan," tuturnya.
Protes
Redaksi Arrahmah.com memprotes penetapan daftar pencarian orang (DPO) dan penculikan terhadap pimpinan dan pemilik Arrahmah.com, Muhammad Jibriel Abdulrahman. Situs berita muslim ini menilai polisi telah memerangi umat Islam. "Ini memperjelas bahwa perang melawan terorisme sejatinya adalah perang memerangi Islam dan kaum Muslimin," tulis Pemimpin Redaksi Arrahmah Muhammad Fachri dalam keterangan yang dikirim ke redaksi detik.com, Selasa (25/8).
Redaksi Arrahmah.com juga memprotes Polri yang menetapkan dan menangkap Mohamad Jibril sebagai salah satu pelaku peledakkan bom Ritz-Carlton dan JW Marriott. Mereka yakin polisi menangkap Jibril karena dakwahnya di bidang media bukan karena terlibat terorisme. Selain mengelola situs arrahmah.com, Jibril juga aktif menyuarakan dakwah lewat facebook dan percetakan Ar Rahmah Media. "Ar Rahmah Media sangat dikenal sebagai situs berita dunia Islam dan jihad dunia. Situs ini tentu saja sering membuat gerah musuh-musuh Islam," tulis Pemred Arrahmah.com, M Fachri dalam keterangan yang dikirim ke redaksi detik.com, Selasa (25/8) malam.
Fachri menilai sangat disayangkan jika kaum Muslimin kembali diperangi dengan jargon memerangi terorisme. Padahal perang melawan terorisme ini adalah arahan Amerika untuk membungkam kebangkitan Islam di seluruh negeri. "Begitu juga dengan syariat jihad, diperangi, seolah-olah siapapun yang berbicara jihad dan menyuarakan jihad adalah teroris yang harus diperangi," tandasnya.
Perangi Ummat Islam
Selain pendiri situs Arrahmah.com, Mohamad Jibril Abdul Rahman juga pendiri sebuah majalah bernama Jihadmagz. Dalam struktur redaksi yang tertera di majalah dwi bulanan itu, Mohamad Jibril menjabat sebagai executive director dan founder. Majalah penuh warna berisi mengenai berita-berita dunia Islam setebal 150 halaman ini bermarkas di River Park, GH 5 No 4, Sektor 8, Bintaro, Tangerang.
Jihadmagz yang masuk dalam Arrahmah Media Group juga memiliki versi online yakni www.jihadmagz.com. Majalah yang dibanderol seharga Rp 45.000 ini memiliki koresponden diantaranya di Iraq, Afghanistan, Somalia dan London. Beberapa rubrik yang disajikan diantaranya Biografi Ulama Mujahid, Literatur Islam dan Wawancara Eksklusif para tokoh jihad seperti Imam Samudera, Syekh Abu Mansur Al Amriky dan Hamza Walker Lindh.
Dalam salah satu rubrik di majalah tersebut, Mohamad Jibril membuat sebuah tulisan berjudul I'daadul Jihad Fie Sabilillah (persiapan jihad di jalan Allah). Berikut salah satu kutipan dalam tulisan Mohamad Jibril yang tertulis sebanyak empat halaman ini. "Namun demi untuk mendapatkan kemenangan, Islam lebih dulu mempersiapkan kekuatan dan perlengkapan berperang yang realistis, yang mampu disediakan oleh kaum muslimin. Islam tidak pernah berkhayal mengharapkan kemenangan itu kecuali setelah ia menjadikan bumi tempat mereka berpijak benar-benar teguh dan kokoh. Usaha mengadakan persiapan semaksimal kemampuan merupakan suatu kewajiban yang bergandengan dengan kewajiban berjihad,"
Majalah yang didapatkan oleh detikcom, Selasa (26/8) ini adalah edisi ekslusif berjudul Road To 911, Hancurnya Sebuah Tirani, Volume 01 Edisi 03 Tahun 2008. Hingga tulisan ini dibuat, telepon redaksi yang tertera dalam majalah yang memiliki tagline always making the world better ini tidak dapat dihubungi.
Fachri menyayangkan aparat yang main tangkap dan main culik pada orang yang menyuarakan Islam. Menurut Fachri, Jibriel siang hari baru saja dijadikan DPO oleh Polri, sore harinya ‘diculik’ orang tak dikenal dan diperlakukan dengan kasar. Hingga kini keluarga Jibriel dan redaksi Arrahman masih belum mengetahui keberadaan Jibriel. Pertemuan ayah Jibriel, Abu Jibriel dengan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Sukarna di Mabes Polri tidak membuahkan hasil. "Irjen Nanan Sukarna tidak mengetahui siapa yang 'menculik' Jibriel. Namun Nanan berjanji akan mencari tahu segera," jelas Abu Jibriel.(detik.com)
Comments
Post a Comment