warga solo senang noordin m top tewas

-


masyarakat solo merasa lega/ bahwa salah satu teroris yang terbunuh saat penggrebegan oleh densus88 mabes polri di solo adalah noordin m top/ gembong teroris asal malaysia//

kebenaran bahwa salah satu teroris yang tewas dalam baku tembak antara teroris dengan densus88 mabes polri di rumah kontarakan susilo adib adalah noordin m top membuat warga sekitar merasa aman dan lega//

meskipun tak menyangka gembong teroris asal malaysia ini bisa terbunuh di kampung kepoh sari/ mojosongo/ jebres/ solo/ namun warga sekitar merasa senang//

selama ini tetangga adib tidak menyangka bahwa ia yang biasa mengisi kotbah di mesjid setempat ternyata berteman dengan noordin m top// dan juga masuk dalam jaringan teroris//

dalam penggrebegan itu empat orang tewas antara lain noordin m top/ susilo adib/ urwah dan aji/ sementara isteri adib yang sedang hamil mengalami luka tembak yang cukup parah//

sementara itu/ sehari paska penggrebegan di rumah kontrakan adib/ penjagaan di rumah tersebut masih ketat/ sejumlah brimob dengan senjata lengkap masih berjaga-jaga dan tidak segan-segan mengusir warga atau wartawan yang melintas garis polisi//

sedangkan kabar kepastian bahwa salah satu yang terbunuh oleh densus88 adalah noordin membuat warga masih banyak yang berdatangan untuk menyaksikan lokasi baku tembak ini//

kesempatan ini dimanfaatkan warga untuk mencari keuntungan dengan menarik biaya parkir/ untuk sepeda motor warga menarik biaya dua ribu rupiah//

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

jenazah Syaifudin-Syahrir diambil

-
Image
Jakarta (Espos) Kematian Noordin M Top dan orang yang disebut-sebut sebagai “penerusnya”, Syaifudin Zuhri (SZ), diharapkan tidak mengurangi upaya pemberantasan terorisme di Indonesia. Sebab, bisa saja pentolan teroris asal Indonesia semacam Dulmatin dan Umar Patek yang saat ini diduga berada di Mindanao, Filipina Selatan, atau dikenal dengan sebutan Kelompok Moro, bakal mudik ke Tanah Air. ”Ya, saya yakin dari grup Moro ada yang berniat pulang ke Indonesia,” kata pengamat terorisme, Sidney Jones, Minggu (11/10). Namun apakah tujuan mereka untuk menghimpun kembali sel-sel teroris pimpinan Noordin yang kemungkinan sudah tercerai-berai, sejauh ini belum diketahui. ”Yang jadi pertanyaan, apakah mereka mau coba masuk, karena lebih tergantung pada keadaan perang di Filipina Selatan ataukah disebabkan kematian Noordin cs,” jelas Direktur International Crisis Group (ICG) untuk Asia Tenggara ini. Sinyalemen Sidney Jones itu serta-merta disanggah Nasir Abas, mantan pimpinan Jamaah Islamiyah (J...
Read more

Malaysia takut dengan RI

-
Image
JAKARTA, KOMPAS.com — Konflik Indonesia-Malaysia kian meruncing setelah masalah perbatasan kembali mencuat ke publik. Anehnya, Pemerintah Indonesia selalu berdalih sebagai saudara tua untuk menyelesaikan konflik dengan jalur damai yang semakin membuat politik luar negeri Indonesia tidak memiliki jati diri. Malaysia itu jangankan perang, mereka itu takut sama Indonesia. Tapi, kalau kita tidak punya konsep, mereka sudah siap mengajukannya untuk masuk ke Indonesia. -- Zainuddin Sjafar "Mereka tidak risau dengan masa lalu. Kejayaan Indonesia sudah tutup buku di mata mereka, tidak ada lagi istilah abang adik, saudara tua," ujar pengamat politik luar negeri UI, Zainuddin Djafar, Senin (30/8/2010), dalam diskusi CIDES, "Perkembangan Ekonomi dalam Dinamika Politik", di Hotel Ambhara, Jakarta. Oleh karena itu, ia melanjutkan, sudah bukan saatnya lagi Indonesia merasa lebih hebat dari Malaysia karena mampu merebut kemerdekaan sendiri karena kini negeri jiran itu sudah berubah...
Read more

Tukang Pijat Bunuh Kopassus karena Kesal

-
Image
Solo, CyberNews. Motif kesal atau jengkel yang paling mendekati kasus pembunuhan Kopda Santoso (28) yang dilakukan Yulianto (40). Hal itu terungkap berdasar keterangan tersangka. Yulianto yang dikenal sebagai dukun dan tukang pijat menaruh rasa kesal mendalam terhadap korban. Sebab janji korban yang hendak memberikan uang kepada tersangka tak pernah ditepati. Pada tanggal 8 Agustus 2010, saat korban berobat itulah aksi keji Yulianto dilaksanakan. Ayah tiga anak itu saat membunuh Kopda Santoso, tidak melakukan persiapan sama sekali. Niat membunuh muncul secara spontan. Cara menghabisi korbannya pun dilakukan secara reflek. Suami Sri Mulyati itu menuturkan, almarhum Santoso sudah melakukan pengobatan sakit ambeien-nya sebanyak delapan kali. Hingga sakitnya itu sembuh, uang yang dijanjikan untuk membayar jasanya itu tidak kunjung diserahkan. Saking jengkelnya niat menghabisi pasiennya pun tak terelakkan. "Saya membunuh Santoso (Kopda Santoso-red) karena tidak memenuhi janjinya dan me...
Read more