Posts

Showing posts from May, 2010

Senjata Densus88

Image
Selain M4, Densus 88 juga menggunakan senjata Steyr AUG. Steyr AUG adalah rangkaian senapan yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1977 oleh perusahaan senjata Austria Steyr Mannlicher. AUG adalah singkatan dari Armee Universal Gewehr, yang berarti "Senapan Tentara Universal". Nama Steyr AUG sendiri lebih sering digunakan untuk menyebut versi yang spesifik, yaitu varian senapan serbu bullpup kaliber 5.56 mm NATO, dengan warna hijau dan teleskop yang terintegrasi. Senapan ini sebenarnya telah memiliki banyak varian, mulai dari senapan submesin, senapan penembak jitu, sampai senapan mesin ringan. Senapan ini telah diadopsi menjadi senapan utama angkatan bersenjata Austria, Australia, Selandia Baru, Luxembourg dan Irlandia. AUG adalah salah satu senapan pertama yang menggunalan desain bullpup, yang membuatnya 25% lebih pendek dari senapan lain yang panjang larasnya sama, tanpa mengorbankan performa dan akurasi. Sebagian besar varian AUG dilengkapi dengan bidikan teleskopik 1

1 lagi warga solo ditangkap Densus88

Image
Detasemen khusus antiteror (Densus) 88 kembali tangkap, Heri Suranto warga Kelurahan Semanggi RT 7, RW XII, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jumat (14/5). Heri Suranto, pegawai TU SMA Islam. Heri ditangkap anggota Densus 88 di tempat ia bekarja, ia tinggal di rumah mertuanya Ngatino yang tak lain adalah ketua RT 7 Kelurahan Semanggi. Letak rumah Ngatino tempat Densus 88 menangkap Heri letaknya tak jauh dari rumah Erwin. setelah menangkap Heri, anggota Densus 88 datangi rumahnya dan membawa dua CPU dari rumah tersebut. Belum ada penjelasan resmi dari polisi, apakah penangkapan Heri terkait dengan penyergapan terduga teroris Erwin yang sebelumnya ditangkap di kios aki, di Dukuh Gondang, Baki, Sukoharjo, sehari sebelumnya. Menurut keterangan warga setempat, selama ini bapak empat orang anak itu dikenal ramah. Dalam kesehariannya Heri sering mengenakan baju koko panjang.

ABB, tak kenal 4 Warga Solo yang dibekuk Densus88

Image
Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), KH Abu Bakar Ba’asyir mengaku tidak mengenal keempat warga yang diduga teroris di Solo beberapa hari terakhir. Di sisi lain, dirinya meminta kepada seluruh pihak untuk tidak mengkait-kaitkan JAT dengan aksi terorisme. Demikian ditegaskan Abu Bakar Ba’asyir saat menggelar konferensi pers di Kantor JAT, Cemani, Sukoharjo, Sabtu (15/5). Pada kesempatan tersebut, Ba’asyir juga menyatakan kekagetannya saat Densus 88 menemukan perlengkapan senjata di Sukoharjo bersamaan dengan penggerebekan di sebuah kios aki di Baki, Sukoharjo belum lama ini. “Saya tidak mengenal keempat orang yang baru saja ditangkap Densus 88 (Abdul Hamid, Joko Purwanto, Erwin Suratman, dan Heri Suranto –red). Mereka juga bukan bagian dari anggota JAT. Di antara yang ditangkap hingga saat ini, saya itu hanya kenal dengan Ubaid dan Ziad, itupun kenalnya di Cipinang,” ujarnya. Lebih lanjut dia mengatakan, sejauh ini, muncul indikasi mengkait-kaitkan JAT dengan terorisme. Padahal, jihad yan

Densus88 tangkap 3 tsk teroris di Solo

Image
Sukoharjo-Kamis pagi, kembali Densus 88 antiteror/ menggrebeg sebuah rumah di desa Baki Pandean, Baki, Sukoharjo. meskipun tidak menangkap pelaku polisi mengamankan dua pucuk senjata api serta ratusan butir peluru berbagai jenis. Di tempat terpisah Densus 88 juga mengamankan tiga tersangka teroris. Penangkapan dilakukan sehari sebelum penggerebekan, yakni Rabu (12/5) pada Joko Purnomo alias Toriq alias Ansalah di Pasar Purbayan, Sukoharjo. Penangkapan pada Abdul Hamid dilakukan di Pasar Jongke, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo. Sementara penangkapan Erwin dilakukan di Pasar Klitikan, Notoharjo, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Kamis pagi. Selanjutnya dari pengembangan penangkapan ketiga orang diduga teroris tersebut Densus 88 melakukan penggerebekan di kios Dukuh Gondang RT 3 RW VI, Desa Baki Pandeyan, Kecamatan Baki, Sukoharjo pada Kamis sekitar pukul 08.30 WIB.

Anggota JAT ditangkap polisi di markasnya

Image
Polisi dikabarkan telah menangkap tujuh orang yang diduga teroris di Pasar Minggu Jakarta. Namun Pimpinan Pengurus Pusat Jamaah Anshorut Tauhid, Abu Bakar Baasyir menegaskan jika rumah tersebut yang merupakan markaqs JAT hanya dihuni oleh lima orang. “Rumah tersebut memang Markas Wilayah JAT Jakarta,” kata Abu Bakar Baasyir kepada wartawan di Sukoharjo, Jumat (07/05). Dia mengatakan jika markas tersebut hanya berisi lima orang. Sedangkan dua diantara lima orang tersebut hanya merupakan tamu dalam rumah tersebut. “Mengapa yang ditangkap ada tujuh orang, kita juga tidak tahu,” kata Baasyir. Sebab, yang mereka tahu rumah tersebut hanya berisi lima orang. Dia menyebut jika peristiwa tersebut bukan merupakan penangkapan, namun penculikan. Sebab polisi tidak memberikan surat penangkapan. Selain itu, lima orang yang berada di dalam rumah tersebut tidak masuk dalam daftar pencarian orang. Ba'asyirpun tidak membantah jika sering berkunjung ke rumah tersebut, apalagi ia punya agenda rutin be