Wonogiri diduga tempat berlatih teroris














Bupati Wonogiri H Begug Poernomosidi dalam waktu dekat akan mengumpulkan ketua rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) terkait dugaan Wonogiri sebagai lokasi latihan para teroris.

Bupati juga meminta kepada warga memaksimalkan dan mematuhi peraturan lapor 1 x 24 jam karena pelaku teroris ternyata bisa berasal dari anggota keluarga.
Pernyataan Bupati disampaikan kepada Espos seusai memberikan pengarahan kepada jajarannya secara tertutup di Ruang Data, kompleks Kantor Pemkab Wonogiri, Kamis (23/7). ”Kami akan kumpulkan lagi lurah, camat, bahkan RT-RT. Juga jangan mudah termakan isu. Pola lapor RT perlu diintensifkan.”

Lebih lanjut Bupati didampingi Kabag Humas, Waluyo, menyatakan pembinaan lurah, camat dan RT bisa dilakukan di kantor kecamatan ataupun di pendapa Rumah Dinas. Bupati prihatin jika daerah Wonogiri dijadikan lokasi latihan para teroris.
Terpisah, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) Wonogiri, Gatot Gunawan, menyatakan pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan. Dia sependapat dengan keinginan Bupati untuk mengumpulkan ketua RT/RW. Menurutnya, pengawasan harus dilakukan oleh masyarakat karena yang mengetahui lebih awal adalah masyarakat, bukan petugas.
Bagaimana dengan enam wilayah yang selama ini mendapat prioritas pengawasan? Gatot menyatakan sudah dipantau sejak lama, namun tidak dipublikasikan. Enam wilayah yang mendapat perhatian adalah Purwantoro, Jatisrono, Batuwarno, Wonogiri, Selogiri, Manyaran dan Giriwoyo.

Sedangkan Kepala Lingkungan Kaloran, Winarno menyatakan mendukung upaya Bupati untuk mengumpulkan ketua-ketua RT dan RW. ”Kami sependapat dan pada arisan RT akan kami informasikan dan intensifkan laporan 1 x 24 jam bagi tamu. Karena, setiap individu keluarga tidak mengetahui satu dengan yang lain. Untuk itu, walau yang datang atau bertamu itu famili sendiri tetap harus dilaporkan kepada ketua RT, apalagi sampai menginap 1 x 24 jam.”

Kemarin, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Haryadi Soetanto menyatakan lima wilayah di Jateng diwaspadai terkait aksi terorisme. Lima daerah itu adalah Wonosobo, Cilacap, perbatasan Sleman dan Boyolali serta Wonogiri. Menurut Pangdam, Wonosobo adalah daerah penyelamatan, persembunyian dan perencanaan aksi teror. Kemudian Cilacap terkait penemuan bahan peledak yang sama dengan aksi pengeboman di Jakarta.
Sleman dan Boyolali diwaspadai karena di daerah itu ada kelompok garis keras, sementara Wonogiri ditengarai sebagai tempat latihan para pelaku teror.

Comments

Popular posts from this blog

Pelajar Sragen pesta seks digrebeg warga

Tukang Pijat Bunuh Kopassus karena Kesal

Sat-81 Gultor siap buru Noordin M