Ponpes Ngruki bantah 'N' alumnus Ngruki





Ponpes al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah membantah keras pernyataan abdurrahman Assegaf yang menyebutkan pelaku Bom Bunuh diri di Mega Kuningan meruakan alumnus Ponpes aL Mukmin, Ngruki.

Pesantren Al-Mukmin Ngruki menilai Ketua Umum Gerakan Umat Islam Indonesia (GUII) Abdurrahman Assegaf melakukan fitnah besar terkait pernyataannya yang menyebut pelaku bom bunuh diri di JW Marriot adalah alumnus pesantren tersebut. Pihak Ngruki mendesak Abdurrahman meminta maaf.

Pembantu Direktur Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sholeh Ibrahim, mengatakan di daftar induk murid dan alumni pesantrennya tidak ada nama seperti yang disebut Abdurrahman Assegaf.

Sebelumnya Abdurrahman pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott bernama Nurhasbi alias Nuri Hasdi alias Nur Sahid asal Temanggung Jateng yang disebutnya sebagai alumnus Ngruki seangkatan dengan Asmar Latin Sani, pelaku bom, bunuh diri di kedutaan besar Australia beberapa tahun silam.

"Di buku induk tidak ada tiga nama yang disebut Abdurrahman itu. Saya mantan kepala KMI (Kuliyatul Mualimin al-Islamiyah, program yang ditempuh Asmar di Ngruki -red), saya ingat teman seangkatan Asmar, tapi tidak ada yang bernama itu," ujar Sholeh kepada wartawan, Minggu (19/7/2009).



Sholeh memaparkan salah satu teman seangkatan Asmar adalah Abdul Hadi yang tewas tertembak dalam penyergapan polisi di Wonosobo beberapa waktu lalu. Namun tidak ada yang bernama Nurhasbi atau Nuri Hasdi maupun Nur Sahid.

Sholeh jutsru menyebut Abdurrahman Assegaf melakukan fitnah karena telah menyebarkan kabar tidak benar. Dia juga mempertanyakan latar belakang Abdurrahman serta motivasinya menyebarkan kabar tersebut kepada publik tanpa terlebih dulu mencari tahu kebenaran.

"Abdurrahman Assegaf itu siapa, kami tidak kenal. Tiba-tiba dia muncul dengan kepala diikat-ikat sorban putih lalu ngomong ini itu tanpa dasar. Ini jelas fitnah besar. Apa pula motivasi dan kepentingan dia membeberkannya kepada publik. Kalau memang niatannya baik, silakan datang kemari,” ujar Sholeh.

Sholeh berharap Abdurrahman bersedia mencabut pernyataan yang dianggapnya sebagai fitnah tersebut. Selanjutnya Abdurrahman juga harus meminta maaf kepada Ponpes Al-Mukmin Ngruki sebagai lembaga pendirikan yang terganggu atas pernyataan Abdurrahman yang dinilai menyesatkan itu.

“Jika itu tidak dilakukan bisa saja kami mengambil langkah-langkah yang kami anggap tepat untuk menjaga nama baik lembaga. Keputusannya nanti setelah kami mengadakan rapat dengan seluruh pimpinan pondok. Saat ini direktur pondok masih ada acara di Jakarta,” ujar Sholeh Ibrahim tegas.

Comments

  1. Sangat prihatin melihat pondok pesantren al mukmin di fitnah sejak zaman orde lama sampai orde baru, mereka benar-benar ingin menegakkan islam sekuler. Tuduhan, Fitnah di lontarkan, padahal dalang sesungguhnya adalah Gerakan terselubung Negara Islam Indonesia yang di dalamnya berisi orang eks komunis, yahudi, dan misionaris. mereka memang musuh pondok al mukmin sejak lama. penculikan Asmar Latin Sani yg di bunuh serta mayatnya di letakkan di mobil seolah-olah dia masih hidup adalah fitnah yg kejam kaum Komunis yg ingin mengkudeta NKRI. bahkan mereka tidak tanggung2 lagi ingin memproklamirkan kemerdekaan mereka tepat tanggal 17 agustus 2011. majulah saudara ku, hancurkan komunis bersama-sama dari muka bumi ini. yang berkedok aliran islam dan menyesatkan akhlak serta generasi indonesia. doa ku untukmu selalu semoga kalian tetap sabar dan berserah diri kepada Nya. Amin

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pelajar Sragen pesta seks digrebeg warga

Tukang Pijat Bunuh Kopassus karena Kesal

Sat-81 Gultor siap buru Noordin M